Wisata Edukasi di Kebun Raya Lemor Lombok Timur

Beberapa bulan terakhir, gue mulai ngerasa ada yang berubah dalam cara gue menikmati hidup.
Dulu, liburan itu harus rame. Harus ke pantai yang viral, harus foto-foto di spot estetik, harus ada itinerary yang padat merayap kayak jalanan pas lebaran.
Sekarang?
Gue lebih suka yang sepi. Yang tenang. Yang adem.
Yang bisa bikin gue ngerasa: “Akhirnya, gue bisa denger suara hati gue sendiri.”

Itulah kenapa waktu gue dapet kesempatan main ke Kebun Raya Lemor di Lombok Timur, rasanya kayak nemu oasis di tengah pusaran dunia yang terlalu bising.

Awalnya, gue pikir ini cuma kebun raya biasa. Yang isinya ya tanaman, jalan setapak, dan plang informasi latin nama-nama pohon.
Tapi ternyata enggak.
Tempat ini beda.

Ada semacam “kesunyian yang ngajak ngobrol”.
Bukan sunyi yang bikin sepi, tapi yang bikin sadar.
Sadar bahwa kita tuh terlalu sering sibuk jadi manusia produktif, sampe lupa caranya jadi manusia yang hadir.

Sewa Mobil Dulu, Baru Bisa Nemu Diri Sendiri

Gue ke sana naik mobil sewaan dari Lombok Permata.
Iya, gue emang sengaja sewa mobil di Lombok. Karena kalau naik kendaraan umum, agak ribet.
Dan lagi, nyetir sendiri tuh ada sensasinya.
Apalagi pas jalanan mulai sepi, pohon-pohon mulai mendekat, sinar matahari nyelip-nyelip lewat sela dedaunan.
Itu bukan cuma perjalanan fisik. Itu juga perjalanan batin.

Sewa mobil bikin lo bisa berhenti kapan aja, kalau ada pemandangan yang bikin dada lega. Bisa turun, buka jendela, hirup udara pelan-pelan, dan bilang ke diri sendiri:
“Hey, lo gak harus buru-buru.”

Masuk ke Area Kebun Raya Lemor: Alam yang Ngajak Lo Sekolah Tanpa Kursi

Begitu masuk ke Kebun Raya Lemor, suasana langsung berubah.
Udara lebih sejuk. Langkah kaki kayak otomatis jadi lebih pelan.
Telinga lo mulai bisa denger suara air, suara burung, suara daun jatuh.
Hal-hal kecil yang dulu gak pernah lo notice, karena lo terlalu sibuk scroll.

Di sini, lo gak disuruh belajar. Tapi entah kenapa, lo jadi pengen ngerti.
Setiap pohon punya cerita.
Setiap tanaman punya alasan kenapa dia tumbuh di tempat itu.
Dan tanpa sadar, lo belajar sesuatu yang gak dikasih sama buku pelajaran: bahwa semua hal butuh waktu dan ketenangan buat tumbuh.

Edukatif Tapi Gak Menggurui

Ada papan informasi di sepanjang jalur jalan.
Lo bisa baca jenis tanaman, manfaatnya, asal-usulnya.
Tapi yang menarik, gak semua ditulis formal.
Kadang lo nemu info yang diselipin filosofi hidup sederhana.
Kayak tanaman yang butuh naungan, karena dia gak kuat panas langsung.
Dan tiba-tiba lo mikir,
“Oh, mungkin gue juga gitu. Gak semua orang cocok di spotlight. Ada yang memang harus tumbuh perlahan di tempat teduh.”

Sumber Mata Air & Ritual Sunyi

Di ujung area, ada sumber mata air.
Dingin. Jernih.
Dan sepi banget.

Di situ, gue duduk sendirian.
Gak buka HP. Gak ngambil foto.
Gue cuma diem.
Dan rasanya… kayak dikasih jeda buat ngatur ulang sistem saraf.
Kayak seluruh tubuh bilang:
“Akhirnya, kita istirahat.”

Di luar sana, orang berlomba buat produktif. Tapi di tempat ini, lo akan belajar bahwa diam juga bisa jadi produktif.
Produktif buat jiwa lo.

Healing yang Sesungguhnya Itu Gratis (Asal Lo Mau Jalan)

Gue gak mau lebay bilang ini tempat sakral. Tapi kalau lo pernah ngerasa hidup lo penuh distraksi,
Kebun Raya Lemor ini bisa jadi tempat detox.
Bukan detox makanan, tapi detox perhatian.

Dan anehnya, lo pulang bukan dengan banyak foto, tapi dengan ruang kosong di kepala lo yang selama ini sumpek.
Lo pulang bukan cuma dengan informasi tentang flora endemik, tapi juga dengan kesadaran baru:
Gak semua hal perlu direkam. Kadang, cukup dirasain.

Pulang dengan Mobil, Tapi Pikiran Lebih Enteng

Pas balik, gue nyetir mobil sewaan itu sambil senyum kecil.
Bukan karena perjalanannya seru, tapi karena untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir,
gue ngerasa “cukup”.

Dan buat gue, itu jauh lebih mahal dari sekadar tiket masuk wisata.

yang Gak Terlalu Manis, Tapi Jujur

Gue nulis ini bukan buat promosi tempat, atau biar lo booking sekarang juga.
Gue cuma pengen bilang:
Kadang, tempat yang paling gak lo sangka, justru bisa jadi guru paling jujur.

Dan kadang, yang lo cari-cari dari self-healing class, bisa lo temuin di tengah hutan kecil yang sunyi.

Kebun Raya Lemor itu bukan cuma tempat belajar tentang tumbuhan.
Tapi juga tempat buat belajar… jadi manusia.

Dan kalau lo mau ke sana,
Jangan lupa sewa mobil di Lombok Permata.
Bukan karena promosi, tapi karena perjalanan itu akan lebih tenang kalau lo gak perlu mikirin jalan.
Cukup mikirin diri sendiri.

Karena kadang, yang perlu kita cari itu bukan destinasi.
Tapi versi diri kita yang sempat hilang di tengah hiruk-pikuk hidup.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *