Waktu Terbaik Mengunjungi Lombok: Musim dan Cuaca yang Ideal

Beberapa bulan terakhir ini, gue sering banget dapet pertanyaan dari tamu yang pengen liburan ke Lombok.

“Mas, kalau mau ke Lombok itu enaknya bulan apa, ya?”
“Atau, Mas… musim hujan di sana parah nggak sih? Soalnya takut liburan jadi gagal.”

Dan setiap kali pertanyaan itu datang, gue selalu senyum tipis. Bukan karena bosen jawab, tapi karena… ya, pertanyaan itu tuh selalu bikin gue flashback ke momen pertama kali gue jatuh cinta sama Lombok.

Waktu itu, gue bukan siapa-siapa. Cuma orang biasa dari kota, yang lagi pengen kabur sebentar dari bisingnya deadline dan macetnya lampu merah. Gue nekat ke Lombok pas awal-awal musim hujan. Katanya sih salah waktu. Tapi buat gue? Justru itu yang bikin momen pertama itu nggak pernah terlupakan.

Langit Lombok waktu itu lagi mendung tipis, angin semilir, dan pantai Senggigi kosong kayak taman bermain pribadi. Hujan turun rintik-rintik, tapi rasanya malah kayak pelengkap suasana, bukan pengganggu.

Dan dari situlah gue sadar… waktu terbaik mengunjungi Lombok tuh nggak melulu tentang cuaca cerah dan langit biru. Kadang, momen yang paling kena justru datang di waktu yang nggak ideal menurut Google.

Tapi ya… biar nggak semua orang harus gambling kayak gue dulu, kali ini gue mau cerita, berdasarkan pengalaman pribadi + ratusan tamu yang udah pake layanan Sewa Mobil Lombok lepas kunci dari Lombok Permata, kira-kira kapan sih waktu yang paling pas buat lo liburan ke sini?

Musim Kemarau (April – Oktober):
Versi Paling Aman

Buat lo yang pengen main ke Lombok tanpa drama cuaca, musim ini adalah safe zone.

Langit biru.
Pantai jernih.
Gunung Rinjani keliatan cakep dari kejauhan.
Dan yang paling penting: jalanan kering, jadi rute-rute wisata makin gampang diakses.

Banyak tamu gue dari luar negeri atau luar kota yang booking mobil ke kita di bulan-bulan ini. Biasanya mereka pengen explore Gili Trawangan, Bukit Merese, atau ke air terjun di Lombok Utara. Nah, saat kemarau, semua destinasi itu lebih “ramah” buat dikunjungi. Foto-foto pun auto Instagramable tanpa perlu filter.

Tapi ya… karena semua orang juga tau ini waktu terbaik, otomatis tempat-tempat wisata jadi rame. Harga hotel naik, bahkan mobil rental juga bisa full booked kalau nggak pesan dari jauh-jauh hari.

Jadi kalau lo mau liburan pas musim ini, tips gue cuma satu:
Plan ahead.
Minimal 1 bulan sebelumnya udah mulai booking mobil + akomodasi. Jangan dadakan. Apalagi kalau lo tipe traveler yang males ribet—mending pake jasa supir sekalian dari Lombok Permata. Biar tinggal duduk manis, semua udah diatur.

Musim Hujan (November – Maret):
Versi Tenang dan Syahdu

Ini dia waktu yang sering dianggap ‘kurang ideal’. Tapi percaya deh, kadang yang “kurang ideal” itu justru menyimpan pengalaman yang lebih dalam.

Lo bakal nemuin pantai-pantai yang lebih sepi.
Suasana desa yang lebih hidup—karena petani mulai panen dan tanah lagi subur-suburnya.
Dan yang paling underrated: aroma tanah setelah hujan di Lombok itu… wangi banget.

Emang sih, beberapa hari bakal ada hujan deras. Tapi nggak tiap hari juga. Dan biasanya cuma sore atau malam. Pagi ke siang justru masih bisa banget dipake buat jalan-jalan.

Kalau lo pengen healing, reconnect sama diri sendiri, atau bahkan bulan madu yang tenang tanpa banyak gangguan… musim hujan itu waktunya. Serius.
Dan rental mobil selama musim ini pun jauh lebih santai. Harga juga lebih ramah.

High Season:
Juli – Agustus & Desember

Nah, ini yang biasanya rame luar biasa. Bulan Juli dan Agustus tuh musim libur sekolah dan musim panas versi turis asing. Sedangkan Desember, ya udah pasti libur akhir tahun.

Kalau lo suka vibe rame, banyak event, dan suasana hidup di mana-mana—ini bulan yang pas. Tapi ya, siap-siap juga dari sisi budget dan energi. Karena semua serba cepat: bookingan, antrian, sampe tempat makan pun bisa waiting list.

Gue sering saranin tamu buat pake mobil sewaan di bulan-bulan ini, karena nyari transportasi mendadak tuh nyiksa banget. Apalagi kalau udah capek abis seharian snorkeling atau keliling Sembalun. Mau nunggu ojek online? Bisa-bisa keburu lapar berubah jadi cranky.

Waktu Tersembunyi:
Mei & September

Ini hidden gem-nya waktu liburan di Lombok. Cuaca masih bersahabat, tapi keramaian udah mulai turun.

Gue pribadi paling suka bulan-bulan ini. Langit cerah, spot wisata belum terlalu padat, dan semuanya masih affordable. Lo bisa nikmatin pantai kayak milik sendiri, tapi tetep dapet sinar matahari terbaik.

Dan satu hal lagi: banyak pasangan muda yang pilih nikah di Lombok bulan-bulan ini. Karena selain cuaca pas, spot foto juga nggak crowded. Mobil pengantin pun gampang kita sediain, lengkap dengan supir yang ngerti rute romantis.

Jadi, Waktu Terbaik Itu… Kapan?

awabannya tergantung.

Kalau lo cari foto-foto yang aesthetic dan jalanan yang kering,
datanglah antara Mei sampai Agustus.

Kalau lo pengen kedamaian dan nggak keberatan dengan hujan sesekali,
musim hujan pun bisa jadi pengalaman batin yang unik.

Dan kalau lo pengen best of both worlds,
bulan Mei dan September adalah titik emasnya.

Gue rasa, Lombok itu bukan cuma soal cuaca.
Tapi tentang momen ketika lo akhirnya berhenti scrolling dan mulai ngeliat.
Ngerasain.
Dan sadar kalau lo lagi dikasih waktu istirahat sama alam.

Jadi…
Apapun musim yang lo pilih, selama lo siapin dengan niat, dan mungkin ditemani mobil sewaan dari Lombok Permata, perjalanan lo bakal selalu punya cerita.

Karena kadang, yang bikin liburan itu berkesan…
Bukan cerahnya langit, tapi tenangnya hati lo waktu duduk di kursi mobil, ngeliat sawah, sambil mikir:
“Lombok… ternyata begini indahnya.”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *