Ada satu sore waktu itu, ketika mobil kami berhenti di tikungan kecil di Lombok Tengah, sinyal hilang, dan hanya terdengar suara burung yang belum tentu kita tahu namanya. Jujur, awalnya kita kira ini cuma desa biasa. Tapi begitu melangkah ke dalam Desa Adat Lantan, rasanya kayak lagi nyibak waktu. Semua jadi lambat. Semua terasa… asli.
Gw duduk di bale-bale bambu, minum teh yang rasanya lebih ke hangat daripada manis. Udara di sana beda. Bukan cuma bersih, tapi ada aroma tenang yang kayaknya gak bisa dibeli di manapun. Dan saat itu juga, gw ngerasa: “Oke, ini bukan sekadar destinasi. Ini adalah ruang hidup, tempat sejarah bernafas.”
Kenapa Lantan Begitu Menarik?
Desa ini ada di Kecamatan Batukliang Utara. Lokasinya di kaki Gunung Rinjani, jadi udaranya adem. Tapi yang bikin Lantan beda itu bukan cuma karena pemandangan alamnya. Tapi karena manusianya. Karena cara mereka bertahan, menjaga budaya, dan tidak tergoda untuk jadi desa wisata komersial yang kehilangan jati diri.
Rumah-rumah di sini masih pakai atap ijuk. Dinding dari anyaman bambu. Dan lantainya? Tanah liat yang dibalur kotoran kerbau. Kedengeran jorok? Tapi justru itu yang bikin rumah tetap sejuk dan bebas nyamuk. Logika alam, bukan logika pabrik.
Cerita dari Balik Dinding Bambu
Waktu ngobrol sama salah satu warga, Pak Rumaidi, beliau bilang satu hal yang masih gw inget sampai sekarang:
“Kami gak takut ditinggal zaman. Tapi kami takut kalau anak-anak kami lupa siapa mereka.”
Dan itu jadi semacam tamparan buat gw. Karena sering kali kita ngejar yang baru, yang canggih, yang viral, tapi lupa akar. Sementara di Lantan, hidup itu soal mengingat. Mengingat cara menanam, cara menenun, cara berbicara, bahkan cara diam yang benar.

Apa yang Bisa Kamu Rasain di Sana?
Kalau lo datang ke Lantan dan berharap ada kafe instagenik, tempat selfie dengan neon sign lucu, lo mungkin bakal kecewa. Tapi kalau lo datang untuk merasakan keheningan yang bermakna, lo bakal pulang dengan hati yang anehnya lebih ringan.
Di sana lo bisa lihat proses menenun kain khas Sasak. Mereka gak pake mesin. Cuma tangan, benang, dan kesabaran yang udah diturunkan dari generasi ke generasi. Lo juga bisa ikut bantu panen di kebun warga, atau sekadar ngobrol sambil nyeruput kopi kampung.
Kadang mereka bakal ajak lo ikut ritual adat. Dan ritual itu bukan untuk ditonton, tapi untuk dihormati. Jadi bukan yang “ayo buat konten TikTok”, tapi “ayo belajar diem dulu.”
Kenapa Perlu Mobil Kalau Mau ke Lantan?
Yup, Lantan bukan tempat yang bisa lo jangkau naik ojek online atau bus umum. Jalannya sempit, banyak tanjakan, dan sinyal sering ngilang. Tapi justru di situlah esensinya. Tempat-tempat kayak gini tuh bukan buat yang buru-buru. Tapi buat yang siap nyelam.
Makanya, kalau mau ke Lantan, paling aman dan nyaman adalah layanan sewa mobil Lombok terbaik dari Mataram atau Bandara. Dan di sinilah Lombok Permata masuk.
Kami bukan sekadar penyedia sewa mobil di Lombok. Kami paham jalur lokal, ngerti kapan jalanan rame, dan tahu titik-titik yang gak ada di Google Maps. Sopir-sopir kami bukan cuma nganterin, tapi juga bisa jadi teman ngobrol yang ngerti budaya lokal.
Karena buat kami, wisata itu bukan sekadar sampai tujuan, tapi juga soal cerita sepanjang jalan.
Healing Itu Gak Selalu di Spa
Kadang healing itu cukup dengan duduk di antara anak-anak kecil yang main layangan pakai tali tambang, atau melihat ibu-ibu yang tertawa sambil menumbuk padi. Mereka gak pakai kata-kata motivasi, gak upload “healing day 3” di Instagram, tapi ketenangan mereka itu nyata. Dan itu menular.
Waktu pulang dari Lantan, gw gak bawa oleh-oleh. Tapi entah kenapa, gw ngerasa bawa sesuatu. Mungkin sedikit lebih tenang, mungkin sedikit lebih terhubung sama akar hidup sendiri.
Jadi, Kapan Terakhir Kali Kamu Pergi ke Tempat yang Gak Ada di Google?
Lombok bukan cuma pantai atau gili. Ada jiwa di pegunungannya, ada kenangan di desa-desa tuanya. Dan Desa Lantan, dengan segala kesederhanaan dan kebijaksanaannya, adalah salah satu tempat yang pantas lo datangi minimal sekali dalam hidup.
Kalau lo siap buat perjalanan yang gak sekadar indah, tapi juga punya makna…
Kami siap nganterin.
Lombok Permata – Sewa Mobil Lombok yang ngerti jalan, dan ngerti hati.