Beberapa minggu terakhir ini, gw ngerasa… makin sering butuh “sunyi”.
Bukan sunyi yang kesepian, tapi yang damai. Yang gak ada notifikasi WhatsApp, gak ada bunyi motor, apalagi suara klakson di lampu merah.
Dan akhirnya, satu-satunya tempat yang bisa ngasih rasa itu, bukan mall, bukan kafe, tapi… air terjun.
Khususnya Air Terjun Kerta Timur di Lombok Timur.
Mungkin belum banyak yang tahu. Gw pun nemunya gak sengaja, pas lagi ngobrol sama sopir dari rental mobil Lombok Permata yang udah puluhan kali antar tamu ke tempat-tempat wisata antimainstream di Lombok.
Petualangan Dimulai: Rute yang Belum Banyak Dikenal
Perjalanan dimulai dari Mataram. Gw berangkat sekitar jam 6 pagi, biar gak kepanasan dan bisa lebih santai di jalan.
Seperti biasa, gw pakai jasa sewa mobil dari Lombok Permata. Selain karena udah kenal sopirnya, mobilnya juga nyaman, bersih, dan yang paling penting: paham medan.
Setelah sekitar 2,5 jam perjalanan, kami sampai di daerah Kerta, Lombok Timur. Belum ada papan petunjuk besar atau loket wisata kayak di tempat hits lain. Jalannya pun masih berbatu, sempit, dan kadang harus pelan-pelan banget supaya gak nyangkut.
Tapi justru itu yang bikin rasanya beda.
Trekking Pendek yang Bikin Napas Panjang
Setelah parkir, gw harus jalan kaki sekitar 15–20 menit. Jalurnya masih alami banget, ngelewatin ladang warga, sungai kecil, dan pepohonan yang rimbun. Udara di sini… segarnya bukan main.
Setiap napas kayak ngisi ulang baterai hidup.
Kadang-kadang lo bisa denger suara burung, jangkrik, dan gemercik air dari kejauhan. Rasanya kayak… dunia luar tuh diem.
Kayak alam pengen bilang, “sini, duduk bentar, tenangin kepala lo.”
Dan akhirnya, setelah belokan terakhir…
Boom. Air Terjun Kerta Timur muncul di hadapan gw.
Keindahan yang Masih Murni
Gak tinggi-tinggi amat, mungkin sekitar 10–12 meter. Tapi debit airnya deras, dan jatuhnya langsung ke kolam jernih berwarna kehijauan.
Gak ada sampah, gak ada kerumunan orang. Hanya suara air dan desir angin yang main-main di daun bambu.
Lo bisa duduk di bebatuan pinggir kolam, atau celupin kaki pelan-pelan. Dingin banget, tapi bukan dingin yang nyakitin. Ini dingin yang… nyadarin lo kalau selama ini, lo terlalu lama ada di tempat bising.
Sambil duduk di sana, gw refleksi juga.

Kenapa Alam Selalu Menenangkan?
Mungkin karena di alam, kita gak perlu jadi siapa-siapa.
Gak perlu update story, gak perlu pake filter, gak ada yang nilai lo cakep apa enggak.
Lo cuma… hadir.
Dan itu cukup.
Dan mungkin juga karena medan ke Air Terjun Kerta Timur ini cukup menantang, maka yang sampai ke sana cuma orang-orang yang bener-bener pengen nemuin kedamaian. Bukan yang sekadar cari konten.
Tips Penting Buat Lo yang Mau Ke Sini
Kalau lo mulai tertarik, ada beberapa hal yang perlu disiapin:
- Gunakan jasa sewa mobil yang ngerti medan. Serius. Jangan nekat bawa sendiri kalau belum tahu jalur ke Lombok Timur. Gw pribadi rekomen Lombok Permata karena mereka bukan cuma nyediain mobil, tapi juga experience.
- Bawa bekal secukupnya. Belum ada warung atau fasilitas umum di lokasi air terjun.
- Jangan sendirian. Minimal bawa satu teman buat safety, karena sinyal juga agak sulit.
- Pakai sepatu yang proper. Trekking-nya masih tanah dan akar pohon, bukan jalur buatan.
- Dan yang paling penting: jangan ninggalin jejak. Jaga kebersihan, bawa kembali sampah lo.
Daya Tarik Baru yang Layak Dijaga
Air Terjun Kerta Timur mungkin belum masuk daftar destinasi utama di brosur-brosur wisata. Tapi justru itu nilai plusnya.
Masih alami, masih sepi, dan belum dirusak oleh keramaian.
Tapi bukan berarti gak layak dikunjungi.
Justru ini waktunya, buat lo yang suka tempat baru dan pengen healing dalam arti yang sesungguhnya.
Dan ingat, jalan ke keindahan itu sering kali gak nyaman. Tapi pas sampai, lo baru sadar: oh, ini toh… tenang yang sesungguhnya.
Pulang dengan Rasa Baru
Pas perjalanan pulang, gw diem aja di mobil. Bukan karena capek, tapi karena hati rasanya penuh.
Penuh ketenangan, penuh syukur, dan mungkin… sedikit pengingat, kalau hidup tuh gak selalu harus buru-buru.
Kadang kita cukup berhenti.
Dengerin suara air.
Liat dedaunan goyang kena angin.
Dan bilang ke diri sendiri:
“Gue gak mesti ikut balapan. Gue cukup jalan sesuai irama gue.”
Dan entah kenapa… rasanya jadi lebih damai.
Lebih ringan.
Jadi kalau lo ngerasa lagi penuh, sumpek, atau pengen recharge hati, coba sekali-kali pergi ke tempat kayak Air Terjun Kerta Timur.
Bukan buat update sosmed.
Tapi buat diri lo sendiri.
Karena kadang… alam bukan tempat buat lari,
tapi tempat buat nemuin lagi siapa kita yang sebenernya.