Tour Sehari di Lombok: Destinasi Wajib untuk Traveler Sibuk

Gue tuh ya, makin ke sini makin sadar…
Gak semua orang punya waktu seminggu penuh buat healing di Lombok.
Ada yang cuma punya satu hari. Iya, satu hari doang.
Entah karena cutinya mepet, kerjaan numpuk, atau emang sekadar transit dari Bali ke Sumbawa.

Tapi… tau gak? Justru di tengah keterbatasan waktu itu, kita bisa ngerasain intisari dari Lombok.
Yang penting: tau ke mana, naik apa, dan gimana cara nikmatinnya.

Beberapa waktu lalu, ada klien gue. Orang Jakarta.
Kerjanya di bidang keuangan—super sibuk.
Dia WhatsApp:
“Mas, saya di Lombok cuma sehari. Bisa gak sih sewa mobil lombok buat keliling tempat-tempat keren?”

Gue jawab, “Bisa banget, asal tahu rutenya.”

Dan ya, begitulah awal mula lahirnya rute “Tour Sehari di Lombok untuk Traveler Sibuk”.
Dibikin khusus buat lo yang waktunya terbatas, tapi tetep pengen pulang bawa cerita.

Jam 08.00 — Jemput di Bandara Internasional Lombok

Biasanya klien udah ready dari jam 8 pagi. Mobil udah standby. Supir juga gak asal supir.
Kita pastiin dia tahu jalan, tahu spot-spot kece, dan—yang paling penting—bisa diajak ngobrol tanpa bikin suasana canggung.

Kadang, percakapan random di jalan itu yang bikin perjalanan makin berkesan.
Dari cerita mantan, gosip artis, sampai sejarah Gili Trawangan.

Jam 09.30 — Pantai Tanjung Aan: Surga Pasir Merica

Pantai ini gak jauh dari Mandalika.
Dan percaya atau enggak, pasir di sini bentuknya beneran kayak butiran merica.

Turis-turis bule sering berjemur di sini, tapi gak rame-rame banget.
Masih banyak sudut tenang buat lo yang pengen duduk, buka sandal, dan sekadar ngelamun sambil denger suara ombak.

Gue pernah nemuin klien yang duduk sendiri, diem, nulis di jurnal.
Pas ditanya, dia cuma bilang, “Saya cuma pengen ngerasain tenang.”

Dan pantai ini emang punya vibe itu.

Jam 11.00 — Bukit Merese: Spot Foto Anti Gagal

Dari Tanjung Aan, tinggal naik dikit ke Bukit Merese.
Pemandangannya? Kombinasi antara laut, tebing, dan angin yang niup rambut kayak di film Korea.

Lo bisa foto-foto, duduk-duduk, atau sekadar liat matahari yang mulai naik.
Kalau cuaca lagi bersahabat, warna lautnya bisa bikin lo lupa deadline.

Dan di sini, klien gue yang biasanya sibuk kerja bisa bilang, “Wah, ini worth it banget sih.”

Jam 13.00 — Makan Siang di Warung Lokal Pinggir Pantai

Bukan restoran fancy. Tapi justru itu poinnya.
Makan di warung yang ikan bakarnya baru ditangkap pagi tadi, sambel mentah, plus es kelapa muda.
Dan lo makan sambil liat laut.
Kadang ada anak-anak lokal main bola di pasir, suara tawa mereka nyampur sama suara ombak.

Gue percaya, rasa makanan itu bukan cuma soal bumbu, tapi juga suasana.

Jam 15.00 — Desa Sade: Ketemu Kearifan Lokal

Sisa waktu kita pake buat mampir ke Desa Sade—desa adat Suku Sasak.
Ini bukan tempat yang dibuat-buat. Warganya emang tinggal di rumah beratap ilalang, lantainya dari tanah liat.

Lo bisa lihat langsung cara mereka tenun kain, ngelola rumah, sampai filosofi hidup mereka yang masih sederhana tapi kuat.
Ada klien yang sempat ngobrol sama ibu-ibu penenun.
Waktu pulang dia bilang, “Mereka gak punya banyak, tapi wajahnya damai banget.”

Kadang, satu percakapan kayak gitu lebih ngena daripada semua motivasi di TikTok.

Jam 17.00 — Kembali ke Bandara atau Hotel

Biasanya sebelum flight balik, kita sempetin mampir ke tempat oleh-oleh.
Tapi itu opsional.
Ada juga yang lebih milih duduk aja di pinggir pantai sebentar, sambil ngelamun liat senja.

Dan… ya, sehari itu selesai. Tapi banyak yang bilang,
“Meskipun cuma sehari, rasanya kayak seminggu.”

Apa Rahasianya?

Satu: waktu yang padat bukan berarti harus terburu-buru.
Dua: dengan mobil sewaan yang nyaman, supir lokal yang ngerti medan, dan rute yang efisien—lo bisa dapat pengalaman maksimal dalam waktu minimal.

Di Lombok Permata, kita ngerti banget kebutuhan traveler sibuk.
Makanya kita gak cuma sediain mobil.
Kita sediain pengalaman yang nempel di hati.

Dan buat lo yang hidupnya penuh meeting, traffic, dan target kerjaan…
Barangkali, sehari di Lombok itu bukan pelarian. Tapi pengingat, bahwa hidup juga butuh momen pelan-pelan.

Karena kadang yang kita butuhin bukan waktu yang lama, tapi momen yang bermakna.
Dan Lombok—meskipun cuma sehari—bisa kasih itu ke lo.

Kalau lo lagi nyari sewa mobil di Lombok buat trip singkat kayak gini,
Lo tahu ke mana harus hubungi.
Kita siap bantu, dari bandara sampai senja.

Sampai ketemu di Lombok.
Sampai ketemu di cerita lo selanjutnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *