Beberapa hari yang lalu, gue bangun pagi tanpa ekspektasi apa-apa. Cuma niatnya pengin jalan, kabur sebentar dari rutinitas. Gak ada itinerary rapi. Gak ada list tempat kekinian. Yang ada cuma satu: pengin lihat laut, tapi bukan yang itu-itu lagi.
Scroll-scroll iseng di Google Maps, muncullah satu nama yang bikin gue berhenti: Pantai Tebing, Lombok Utara.
Gue mikir, ini pantai kok gak sering nongol di reels Instagram? Penasaran dong. Jadi, yaudah…
Gue sewa mobil di Lombok Permata, lempar ransel ke jok belakang, pasang kacamata hitam, dan langsung gas ke utara.
Pertama-tama, kenapa harus pakai mobil sewa?
Karena, jujur ya, Pantai Tebing itu bukan pantai yang bisa lo temuin cuma belok kanan dari jalan besar. Dia agak ngumpet. Jalannya pun bukan jalanan kota yang aspalnya mulus kayak pipi bayi. Tapi justru di situlah sensasinya.
Gue naik mobil sewaan dari Lombok Permata, dan ini penting: mobilnya enak, bersih, dan supirnya ngerti banget daerah lokal. Kita ngobrol-ngobrol santai selama perjalanan, dan dia bahkan kasih tahu titik-titik terbaik buat foto-foto, termasuk spot yang belum ditandain di maps.
Tapi yang paling gue syukuri? Gue gak perlu mikir soal nyasar, bensin, atau ban kempes di jalan. Tinggal duduk, nyetel lagu, dan nikmatin perjalanan.
Apa sih yang spesial dari Pantai Tebing?
Kalau biasanya pantai identik sama pasir putih dan ombak yang pecah di kaki, di sini beda.
Pantai Tebing itu… tenang. Tapi bukan tenang karena kosong, melainkan karena auranya kayak nyuruh lo duduk dulu, tarik napas panjang, terus dengerin suara alam yang asli.
Dari tempat parkir mobil, gue jalan kaki sebentar ngelewatin semak dan pohon-pohon kelapa. Lalu, muncullah view yang bikin gue diem sesaat:
Tebing tinggi menjulang, berdiri megah di sisi laut biru, dengan tekstur batuan hasil letusan Gunung Rinjani ribuan tahun lalu.
Gila, ini bukan cuma pantai. Ini karya geologi yang bener-bener Instagramable… tapi lebih dari itu: menyentuh. Kayak lo lagi lihat potongan sejarah alam yang masih berdiri gagah.

Tips penting kalau lo mau ke sini naik mobil sewa
- Berangkat pagi:
Pantai Tebing ini paling cantik kalau lo sampai sebelum jam 10 pagi. Sinar matahari masih miring, cahaya keemasan kena ke batu-batu tebing, dan pantainya belum ramai. - Sewa mobil di tempat yang ngerti medan:
Ini bukan promosi kosong ya, tapi kalau lo baru pertama kali ke Lombok, sebaiknya sewa mobil di penyedia yang memang lokal dan paham area. Gue pake Lombok Permata, dan supirnya bukan cuma nganter, tapi beneran jadi guide dadakan. Jalur ke Pantai Tebing ada bagian yang sempit, jadi akan sangat bantu kalau lo bareng orang yang udah biasa lewat sana. - Bawa bekal sendiri:
Jangan ngarep ada kafe lucu atau warung indomie di sini. Lokasinya cukup terpencil. Jadi bawa air mineral, camilan, atau bahkan nasi bungkus kalau lo tipe yang laperan kayak gue. - Jangan buru-buru pulang:
Setelah puas duduk, ngelamun, atau foto-foto, luangin waktu buat diem. Serius. Kadang kita ke tempat bagus tapi buru-buru pulang karena ngejar tempat lain. Di sini, lo bisa duduk di atas batu, liat laut yang luas, dan ngerasa… ya, damai aja.
Sebuah momen kecil yang gue inget banget
Gue duduk di tepi batu besar, kaki ngegantung ke arah laut. Angin cukup kencang, tapi bukan yang ganggu. Lalu ada anak kecil lewat bawa layangan. Dia senyum, terus bilang, “Enak ya di sini, om?”
Gue cuma ketawa kecil dan jawab, “Iya, enak banget.”
Dan saat itu, gue sadar: healing itu kadang gak harus ke tempat mahal, gak harus rame-rame, dan gak harus ribet. Kadang cukup bawa diri, sewa mobil yang nyaman, dan dateng ke tempat kayak Pantai Tebing — tempat yang gak neko-neko, tapi bisa bikin hati lo adem kayak baru ditiupin angin laut.
Gak harus jauh untuk merasa pulang
Lombok tuh punya banyak sudut cantik yang gak selalu masuk brosur wisata. Dan kadang, tempat kayak gini justru yang punya cerita lebih dalam.
Kalau lo lagi cari tempat yang tenang, gak mainstream, tapi tetap bisa dicapai dengan nyaman, gue saranin banget buat ke Pantai Tebing.
Dan ya, sewa mobil lombok bandara yang pas itu krusial. Karena perjalanan lo ke tempat bagus gak akan maksimal kalau udah keburu capek di jalan. Lombok Permata jadi pilihan gue bukan karena murah aja (walaupun memang harga bersahabat), tapi karena mereka ngerti bahwa perjalanan yang nyaman tuh bikin seluruh hari jadi lebih berarti.
Akhirnya gue ngerti…
Kadang kita gak butuh tempat baru untuk merasa hidup.
Kita cuma butuh cara baru untuk sampai ke sana.
Dan bagi gue, pagi itu, mobil sewaan dan Pantai Tebing berhasil ngingetin gue…
Bahwa alam selalu punya cara buat menyapa jiwa yang lelah.