Jelajah Pantai Lembar Indah: Akses Rahasia dari Pelabuhan

Beberapa minggu terakhir ini gue ngerasa aneh tiap habis nyetir sendiri keliling Lombok.
Biasanya perjalanan itu bikin capek, apalagi kalau lewat jalur ramai atau destinasi yang terlalu turistik. Tapi waktu gue nyasar—iya, beneran nyasar—ke arah Lembar, justru badan ini serasa reset.
Ada yang beda.

Matahari masih tinggi waktu itu, dan gue cuma iseng cari rute alternatif dari pelabuhan Lembar. GPS malah mati. Yaudah, gue cuma ngikutin insting, jalan pelan, sambil ngelirik kanan kiri.

Dan di situlah momen itu datang.
Sebuah belokan kecil, nggak ada papan nama, cuma jalan tanah berbatu. Tapi entah kenapa hati ini bilang: “Masuk aja.”

Gue masuk.
Lambat-lambat.
Pohon kelapa tinggi, angin semilir, dan ujung jalan itu… ternyata pantai.

Pantai yang sepi banget. Gak ada kafe, gak ada tenda, gak ada bule selfie.
Cuma laut, langit, dan angin.

Gue diem.
Turun dari mobil, buka sandal, dan jalan pelan ke pasir.

Lembar.
Tapi bukan Lembar yang biasa lo liat di brosur wisata.
Ini versi rahasianya.
Versi sunyinya.

Waktu itu gue gak bawa kamera. Dan anehnya… gue juga gak nyesel.
Karena yang pengin gue abadikan bukan gambarnya, tapi rasanya.

Rasa kayak…
Akhirnya nemu tempat buat berhenti.
Gak buru-buru. Gak rame.
Cuma lo dan diri lo sendiri.

Gue duduk di pasir, liat laut yang warnanya kayak dicampur antara biru tua dan kopi susu. Ombaknya lembut, gak heboh, tapi cukup buat ngingetin lo bahwa hidup terus berjalan.

Dan jujur, di titik itu, gue mulai mikir banyak hal.

Sering banget kita kejar-kejaran sama itinerary.
Liat peta, cek TikTok, nyari tempat hits, ngebut dari satu lokasi ke lokasi lain.
Padahal, kadang momen paling nyentuh itu justru muncul waktu kita nyasar.
Waktu kita gak ngikutin rencana.
Waktu kita diem.

Setelah hampir sejam di sana, gue balik ke mobil dan baru sadar:
Kalau bukan karena nyasar, gue gak akan pernah tahu pantai ini ada.

Dan gue juga sadar, mungkin banyak orang lain yang butuh tempat seperti ini.
Tempat untuk jeda.
Tempat untuk gak harus jadi siapa-siapa.

Dari situ, gue jadi kepikiran.
Kenapa gak bantu lebih banyak orang buat nemuin tempat-tempat kayak gini?
Gak harus viral. Gak harus megah.
Tapi cukup untuk bikin hati tenang.

Makanya sekarang di Lombok Permata, kita gak cuma nyewain mobil.
Kita juga bantu arahkan lo ke tempat-tempat tersembunyi kayak gini.
Tempat yang gak ada di peta.
Tapi bisa jadi titik balik dalam hidup lo.

Kita ngerti banget rasanya pengen “liburan beneran”.
Yang gak ribet. Yang fleksibel.
Yang bisa lo atur sendiri, tanpa tergantung jadwal tur.

Makanya semua armada kita, dari Avanza sampai Fortuner, disiapin dengan driver lokal yang bukan cuma tau jalan, tapi juga tau cerita.
Dan kalau lo mau nyetir sendiri?
Boleh banget.
Karena kadang, perjalanan terbaik justru terjadi saat lo nyetir pelan dan ngikutin hati lo sendiri.

Pantai Lembar ini salah satu dari banyak “akses rahasia” yang gak semua orang tahu.
Lokasinya dekat banget dari pelabuhan, tapi butuh insting (dan sedikit keberanian) buat belok ke arah yang nggak umum.

Kalau lo dari Pelabuhan Lembar, tinggal ambil arah ke barat sekitar 15 menit, lalu pelankan mobil lo begitu lihat jalan kecil tanpa nama di sebelah kanan.
Itu jalannya.
Dan begitu masuk, dunia lo pelan-pelan akan berubah.

Jadi kalau lo nanya:
“Worth it gak menggunakan jasa rental mobil di Mataram, Lombok buat liburan?”

Jawaban gue simple:
Kalau lo mau bebas, mau nemuin keheningan, dan gak pengen cuma jadi turis biasa…
Yes.

Bukan cuma karena nyaman dan fleksibel, tapi karena lo bisa berhenti kapan pun lo mau.
Kayak yang gue alamin di Lembar waktu itu.

Gue gak nyari pantai itu. Tapi dia yang nemuin gue.

Sekarang setiap kali ada yang nanya ke tim Lombok Permata:
“Tempat mana yang wajib dikunjungi?”

Kita gak selalu kasih jawaban mainstream.
Kadang kita kasih opsi tempat kayak Lembar ini.
Dan kita bilang:

“Bawa aja mobil, pelan-pelan aja… dan siapin ruang kosong di hati lo buat diisi ketenangan.”

Karena kadang, kita gak butuh liburan yang heboh.
Kita cuma butuh pulang ke diri sendiri.

Dan perjalanan ke pantai Lembar yang sunyi itu…
adalah salah satu jalannya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *